Ika Widiyawati
23210408
4EB09
ETIKA
Etika
berasal dari bahasa Yunani ethos,
artinya falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari
sudut budaya, susila, dan agama. Etika memuat criteria apa yang ‘baik’ dan yang
‘tidak baik’, asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak, serta nilai apakah suatu
perbuatan boleh atau tidak boleh dilakukan.
Menurut
Kees Bertens, etika berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan hidup yang
dianggap baik oleh kalangan masyarakat tertentu. Ada juga yang mengartikan
etika sebagai nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Pemahaman atas etika
terbagi menjadi 2 pandangan.
1.
Etika sebagai sistem nilai
Sebagai
sistem nilai, etika berkaitan dengan kebiasaan yang baik, tata cara hidup yang
baik, baik bagi dirinya sendiri, bagi orang lain, maupun bagi masyarakat. Etika
dipahami sebagai nilai yang dipergunakan sebagai pedoman, petunjuk, arah
bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia, dimana etika memuat
berbagai perintah yang harus dipatuhi serta larangan yang tidak boleh
dilanggar.
2.
Etika sebagai filsafat moral
Sebagai
filsafat moral, etika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang
mempelajari dan membahas tentang nilai-nilai yang dianut oleh manusia beserta pembenerannya.
Etika sebagai filsafat moral mempunyai pengertian yang lebih luas karena
membahas persoalan benar atau salah secara moral tentang bagaimana harus
bertindak dalam dilema. Dilema adalah situasi sulit yang harus kita pilih
antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menguntungkan. Dalam situasi ini
kita hanya dapat memilih salah satu nilai saja.
Dalam
Kamus Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak 1953 - mengutip dari
Bartens,2000), etika mempunyai arti sebagai : “ilmu pengetahuan tentang
asas-asas akhlak (moral)”. Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 - mengutip dari
dari Bartens 2000), mempunyai arti:
1. Ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajian moral
(akhlak);
2. Kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika
dalam pengertian yang lebih luas adalah keseluruhan norma dan penilaian yang
dipergunakan oleh masyarakat untuk mengetahui bagaimana manusia seharusnya
menjalankan kehidupannya.
Etika
dalam pengertian yang lebih sempit, sering diacu sebagai seperangkat nilai atau
prinsip moral yang berfungsi sebagai panduan untuk berbuat, bertindak, atau
berperilaku.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa etika berkaitan dengan bagaimana manusia menjalankan
kehidupannya, dan menaruh perhatian pada bagaimana (berperilaku untuk) mencapai
kehidupan yang baik dan lebih baik.
PROFESI
Istilah profesional mengandung makna kualitas yang sangat
tinggi (baik), sedangkan profesi memiliki pengertian pekerjaan yang ditekuni
dan menjadi tumpuan hidup, atau dapat juga berarti bidang pekerjaan yang
dilandasi oleh pendidikan keahlian tertentu.
Profesi sering dibedakan menjadi dua jenis, yaitu profesi
biasa dan profesi luhur. Suatu profesi dibangun diatas landasan moral karena
seorang profesional memang dituntut untuk menghasilkan kinerja berstandar
kualitas tinggi dan mengutamakan kepentingan publik.
Profesional (seorang profesional) adalah orang yang
menjalani suatu profesi, dan karenanya, mempunyai tanggung jawab yang tinggi
untuk berkarya dengan standar kualitas tinggi dilandasi dengan komitmen moral
yang tinggi pula.
Etika profesi atau etika profesional merupakan pembeda
utama antara para profesional dan orang-orang yang hanya sekedar ahli dibidang
yang mereka pilih untuk ditekuni.
Peranan Etika dalam Profesi Akuntansi
Profesi
akuntansi mengandung karakteristik pokok suatu profesi, diantaranya adalah jasa
yang sangat penting bagi masyarakat, pengabdian bangsa kepada masyarakat, dan
komitmen moral yang tinggi.
Masyarakat
menuntut untuk memperoleh jasa para akuntan dengan standar kualitas yang
tinggi, dan menuntut mereka untuk bersedia mengorbankan diri. Itulah sebabnya
profesi akuntansi menetapkan standar teknis atau standar etika yang harus
dijadikan sebagai panduan oleh para akuntan, utamanya yang secara resmi menjadi
anggota profesi, dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya.
Jadi,
standar etika diperlukan bagi profesi akuntansi karena akuntan memiliki posisi
sebagai orang kepercayaan dan menghadapi kemungkinan benturan-benturan
kepentingan. Kode etik atau aturan etika profesi akuntansi menyediakan panduan
bagi para akuntan profesional dalam mempertahankan diri dari godaan dan dalam
mengambil keputusan-keputusan sulit.
Etika
Profesi
Etika profesi atau etika profesional merupakan suatu
bidang etika (sosial) terapan. Etika profesi berkaitan dengan kewajiban etis
mereka yang menduduki posisi yang disebut profesional. Etika profesi berfungsi
sebagai panduan bagi para profesional dalam menjalani kewajiban mereka
memberikan dan mempertahankan jasa kepada masyarakat yang berstandar tinggi.
Dalam kaitannya dengan profesi, etika meliputi norma-norma yang
mentransformasikan nilai-nilai atau cita-cita (luhur) ke dalam praktik
sehari-hari para profesional dalam menjalankan profesi mereka. Norma-norma ini
biasanya dikodifikasikan secara formal ke dalam bentuk kode etik atau kode
perilaku profesi yang bersangkutan.
Sumber: