Minggu, 28 November 2010

Konsep Nilai Waktu dari Uang

Nama : Ika Widiyawati
Kelas : 1EB06
NPM : 23210408

Konsep Nilai Waktu Dari Uang

·        Nilai waktu dari uang berkaitan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang
Contoh:
harga rumah dengan tipe yang sama dan kualitas yang sama kita beli saat ini sebesar 200 juta. Setelah 5 tahun kita jual bagaimana harganya?
Lebih besar atau lebih kecil?mengapa?
Itulah yang disebut dengan nilai waktu dari uang. Mengapa ? Kejadian selama 5 tahun tersebut yang menyebabkan nilai berbeda. Lalu bagaimana mengukurnya ?bunga

Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang diperoleh dengan menggunakan uang tersebut.

·        Nilai Yang Akan Datang (Future Value = Compound Value = Nilai Majemuk)

Yaitu nilai yang akan diterima dengan menjumlahkan modal awal periode dengan jumlah uang yang akan diterima selama periode tersebut.

·        NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayar satu kali dalam setahun:
Rumus:
                        Vn = P0 (I + i )n

Di mana:
            Vn               adalah nilai akhir periode ke n
            P0 (=a)       adalah jumlah modal (uang) pada awal periode
            i                  adalah bunga yang diberikan selama periode ke n


·        NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayarkan >1 kali dalam setahun
maka Rumusnya:
   i
Vn = P0 (I + -----  )n.m
m
Di mana:
m        adalah berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun

·        Nilai Tunai (Present Value = Discounting)
Yaitu jumlah uang yang diterima saat ini( periode awal) atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah yang akan diterima untuk beberapa waktu yang akan datang.

  • Nilai Tunai dengan Bunga dibayar sekali dalam satu tahun
Rumus:                              Vn
P0 = a = ---------
(1 + i)n

  • Nilai Tunai dengan Bunga dibayar > 1 kali dalam satu tahun
Rumus:                                                             Vn
P0 = a = ---------
    i
 (1 + ----)n.m
     m
Di mana:
m        adalah berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun

  • Anuitas
Yaitu suatu pembayaran berkala dari suatu jumlah yang tetap selama
waktu tertentu.

Nilai Majemuk Anuitas
Yaitu nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang untuk periode tertentu.

Rumus:
Sn = a [(1 + i)n-1 + … + (1 + i)1 + (1 + i)0]

Di mana:
a          adalah jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn     adalah jumlah yang diterima pada akhir periode

Nilai Tunai Anuitas
Yaitu nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang selama periode tertentu.

Rumus:
                                                           1                                     1
NT An = a [ ------- ]1 + … + [ ------- ]n                         (1 + i)
      (1 + i)

Amortisasi Pinjaman
Yaitu pembayaran tahunan untuk mengakumulasikan sejumlah dana (uang) di waktu yang akan datang.

Rumus:                                       Sn
a = -----------------
   CVIF a

Di mana:
CVIF   adalah compound value interest factor (jumlah majemuk dari suku bunga selama periode ke n)

Penerimaan Tahunan dari Anuitas
Rumus:
                        Nilai Tunai Anuitas
a = ------------------------
PVIF Anuitas

Di mana:
PVIF adalah nilai sekarang dari tingkat bunga yang akan diterima selama periode tertentu

Nilai Tunai dari Penerimaan Yang Tidak Sama
Rumus:

Periode Penerimaan Faktor Bunga               Nilai
(1)        (2)        (3)                    (4)
1          A         PV IF th ke1   =  (2).(3)
2          B         PV IF th ke2   =  (2).(3)
n          C         PV IF th ken   =  (2).(3)        
------------- +
 Nilai tunainya

Sumber: http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/konsep-nilai-waktu-dari-uang

Sabtu, 20 November 2010

Manajemen Produksi

Nama : Ika Widiyawati
Kelas : 1EB06
NPM : 23210408

Manajemen Produksi

Perkembangan Manajemen Produksi
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang yaitu :
a.       Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.

b.      Revolusi industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya, sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno, menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1.      bertambahnya penggunaan mesin
2.      efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja
3.      Pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan komunikasi
4.      meluasnya system perbankan dan perkreditan
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
·        Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan computer Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
·        Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.

Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1.      Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2.      Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3.      pelatihan pekerja dengan metode baru
4.      pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaan atas proses kerja

Pengertian Manajemen Produksi
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu :
a.      Adanya orang yang lebih dari satu
b.      Adanya tujuan yang ingin dicapai
c.       Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain.
Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.

Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Dalam peningkatan produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:
  1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
  2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan
  3. Pengertian produksi

Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan yang mentransformasikan masukan(input) menjadi keluaran (output).
Produksi dimaksudkan sebagai kegiatan pengolaha dalam pabrik, yang hasilnya berupa barang konsumsi dan barang produksi.
  1. Proses Produksi

Pengertian Produksi
Yaitu suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran atau output.
Dalam arti sempit produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang, komponen penunjang.

Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi :
  1. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian :
-         Proses produksi terus menerus (Continuous production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses ini menghasilkan produk yang standar(massal)

-         Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.

  1. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian :
-         Proses ekstraktif
-         Proses analitis
-         Proses pengubahan
-         Proses sintesis

Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Ada 4 macam pengambilan keputusan yaitu :
  1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
  2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
  3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
  4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan yang lain

Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :
  1. Seleksi dan design hasil produksi (produk)
  2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
  3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
  4. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
  5. Perancangan tugas
  6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

Fungsi Serta Sistem Produksi dan Operasi
* Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan
dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau
jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.
Empat (4) fungsi penting produksi : proses pengolahan, jasa-jasa penunjang,
perencanaan dan pengendalian atau pengawasan.

* Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda
secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi
keluaran.

http://blogdeta.blogspot.com/2009/03/manajemen-produksi.html

Pemasaran

Nama : Ika Widiyawati
Kelas : 1EB06
NPM : 23210408

Pasar
Pengertian Pasar :
Kelompok individual (perorangan maupun organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli dan berminat merealisasikan pembeliannya.

Secara tradisional, ”pasar” adalah tempat fisik di mana para pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang. Para ahli ekonomi sekarang menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan atau bahan makanan ). Akan tetapi, para pemasar memandang penjual sebagai bagian yang membentuk pasar.
Orang-orang bisnis sering menggunakan istilah pasar untuk meliput berbagai pengelompokan pelanggan. Mereka berbicara tentang pasar kebutuhan (pasar orang yang melakukan diet); pasar produk (pasar sepatu); pasar demografis (pasar orang muda); dan pasar geografis (pasar perancis). Atau, mereka memperluas konsep itu untuk meliputi pasar lain, seperti pasar pemilih (pemberi suara), pasar tenaga kerja, dan pasar donor. Jadi pasar adalah kelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama. Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan/keinginan terterntu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut.

Pengertian Pemasaran
Pemasaran : Kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
 Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan danbertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Pemasar juga dapat diartikan sebagai seseorang yang mencari tanggapan (perhatian, pembelian, pemberian suara, sumbangan) dari pihak lain yang disebut prospek. Jika dua pihak itu saling berusaha untuk menjual sesuatu kepada yang lain, kita menyebut keduanya pemasar(marketers). Tugas seorang pemasar adalah menggarap pasar dan menciptakan pasar.

Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa.

Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli.  Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Jenis-Jenis Pasar

Pasar Konsumen :
Sekolompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi, bukan dijual atau diproses lebih lanjut.

Pasar Industri :
Pasar yang terdiri individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi, baik lansung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain kemudian dijual.

Pasar Penjual :
Individu dan organisasi yang membeli barang untuk dijual lagi atau disewakan untuk mendapatkan laba.

Pasar Pemerintah :
Pasar dimana terdapat lembaga pemerintah, seperti : departemen, direktorat, kantor dinas dan instansi lain.

Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak).

  • Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
  • Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
  • Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
  • Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
  • Pasar Lokal
  • Pasar Daerah
  • Pasar Nasional dan
  • Pasar Internasional
Konsep-Konsep Inti Pemasaran
Konsep produksi :
Konsumen menyukai produk yg tesedia dan selaras dengan kemampuan dan manajemen berkosentrasi pada efisiensi produksi dan distribusi.

Konsep Produk :
Konsumen menyukai produk yg bermutu dan kinerja baik serta keistimewaan yg mencolok, manajemen harus memperbaiki terus-menerus produknya.

Konsep Penjualan :
Konsumen tidak akan membeli banyak produk kecuali manajemen melakukan usaha promosi dan penjualan yg baik.

Konsep Pemasaran :
Penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan secara lebih efektif dan efisien dari yg dilakukan pesaing.

Pengertian Manajemen Pemasaran
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).

Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan
bagi pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
(Manajemen) pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, menetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Sebagaimana yang dikatakan oleh William J. Stanton  (1993:7)  bahwa pemasaran adalah ” suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai  dengan konsep pemasaran.
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).

Product (Produk)
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

Tujuan Sistem Pemasaran
Ada empat alternatif dari sistem pemasaran yaitu :
Memaksimumkan Konsumsi
Pekerjaan pemasaran adalah memudahkan dan merangsang konsumsi maksimum, akhirnya menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmurkan maksimum.

Memaksimumkan Kepuasan konsumen
Tujuan sistem pemasaran lain adalah memaksimumkan kepuasan konsumen, bukan konsumsi. Tetapi mengukur kepuasan konsumen tidak mudah ; belum adanya tolak ukur kepuasan dari produk pada individu, kepuasan dari produk atau jasa yang baik diimbangi oleh kejelekkan dari pencemaran lingkungan, kepuasan yg diterima sesorang tergantung dari sedikitnya orang lain memiliki barang tersebut.

Memaksimumkan Mutu Hidup
Termasuk didalamnya kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga pokok barang ; mutu lingkungan fisik; dan mutu lingkungan kultur.

Pendekatan Dalam Mempelajari Pemasaran

Pendekatan Seba Fungsi
Dari apa saja kegiatan pokok pemasaran, yaitu: pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar.

Pendekatan Serba Lembaga
Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran, misal : produsen, suplier, perantara dagang dsb.

Pendekatan Serba barang (Pendekatan Organisasi Industri)
Studi tentang bagaimana barang berpindah dari produsen ke konsumen akhir atau konsumen industri.

Pendekatan Serba Manajemen
Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan yang diambil.

Pendekatan Serba Sistem
Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam system pemasaran termasuk pendekatan serba fungsi, manajemen, produk, dan lembaga.

Sumber:

Jumat, 19 November 2010

Manajemen dan Organisasi

Nama: Ika Widiyawati
Kelas: 1EB06
NPM: 23210408

Manajemen

Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli :
  1. G.R Terry
Dalam bukunya Principles of Management mengemukakan bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

  1. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Dalam bukunya The Principles of Management mengemukakan bahwa manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

  1. S.P. Hasibuan
Berpendapat bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  1. Sondang P. Siagian, MPA, PhD.
Dalam bukunya Administrasi Pembangunan memberikan pengertian bahwa manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

  1. Prof. Oei Liang Lee
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jadi, Manajemen adalah proses kegiatan dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta dilaksanakan secara berurutan berjalan ke arah suatu tujuan.

Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.

Pemikiran awal manajemen

            Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
            Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Era manajemen ilmiah

Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
            Henry Gantt yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company menggagas ide bahwa seharusnya seorang mampu mandor memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious ) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan.
            Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
                Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

Era manusia sosial

            Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.
            Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
            Kontribusi lannya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924. Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
            Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien".
            Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu di mana kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi merupakan elemen universal, sementara pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" didasarkan pada gagasan bahwa bos hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritas itu.

Era moderen

Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management—TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran. Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Ia merujuk pada "prinsip pareto." Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi, dan diimplementasikan.

Beberapa fungsi manajemen yang di kemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
  1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang paling utama, karena perencanaan merupakan awal dari suatu kegiatan. Fungsi perencanaan sangat penting karena menjadi dasar dan akan memberikan sasaran bagi organisasi atau perusahaan untuk menerapakan prosedur dalam mencapai sasaran tersebut.

1)      Penyusuan perencanaan
Langkah –langkah dalam menyusun suatu rencana antara lain:
a)      What (apa yang akan dicapai), yang dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu.
b)      Why (mengapa), harus bisa memberi dan disertai hasil analisis yang akurat.
c)      Where (dimana), untuk menetapkan di mana kegiatan itu dilaksanakan.
d)      When (kapan), menentukan waktu dan jadwal pelaksanaan yang harus diselesaikan.
e)      Who (siapa),menetapkan orang-orang dan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya.
2)      Manfaat perencanaan
Fungsi perencanaan memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut:
a)      Membantu menganalisis tugas-tugas.
b)      Menimbulkan aktivitas yang teratur.
c)      Memudahkan pengawasan.
d)      Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan.
e)      Merangsang dan menimbulkan motivasi strategi kerja pelaksanaan.

3)      Tingkatan perencanaan
Berdasarkan tingkatan manajemen yang dibagi menjadi tiga, maka fungsi perencanaan juga dibedakan:
a)      Perencanaan tingkat atas (top level) merupakan perencanaan yang ada pada posisi tingkat atas. Perencanaan tingkat atas lebih bersifat strategi, di mana pihak manajemen memberi petunjuk secara umum, merumuskan tujuan, dan melakukan pengambilan keputusan.
b)      Perencanaan tingkat menengah (middle level), yaitu perencanaan yang bersifat administratif dan menyangkut cara-cara pelaksanaan dan uraian tugas secara keseluruhan
c)      Perencanaan tingkat bawah (low level), merupakan perencanaan yang lebih terfokus dan mengarah pada pelaksanaan opersional kegiatan yang telah dirumuskan perencanaan di tingkat atasnya.

4)      Syarat perencanaan
Adapun perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a)      Merumuskan suatu tujuan.
b)      Bersifat realistis dan sederhana.
c)      Menyusun analisis-analisis terhadap suatu pekerjaan.
d)      Harus fleksibel dan tidak menyita waktu yang banyak, serta memiliki keseimbangan dalam semua unsur pekerjaan.

  1. Pengorganisasian (Organizing)
Setiap unsur atau orang dalam melaksanakan tugasnya harus dengan penuh tanggung jawab serta berpedoman pada rencana kerja atau  petunjuk pelaksanaan kerja.

  1. Pelaksanaan (Actuating)
Fungsi pelaksanaan meliputi kegiatan yang diperlukan untuk jabatan yang ada dalam struktur organisasi. Setelah diadakan pembagian pekerjaan atau pengorganisasian kemudian ditunjuk orang-orang yang akan melaksanakan dan bertanggung jawab dalam pekerjaan.

  1. Motivasi (Motivating)
Pemberian dorongan atau inspirasi, semangat kepada bawahan agar melakukan kegiatan secara sukarela, sehingga bawahan mampu meningkatkan produktivitasnya.

  1. Penempatan (Staffing)
Penempatan merupakan penyusun personalia pada suatu organisasi dengan menempatkan tenaga kerja yang sesuai dengan keahliannnya.

  1. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi dilakukan dengan menghubungkan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga dapat bekerja sama secara terarah dalam mencapai tujuan.

  1. Bimbingan (Directing)
Fungsi manajemen ini yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, dan perintah kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

  1. Pengawasan (Controling)
Tujuan dari pengawasan adalah menghasilkan pekerjaan sesuai dengan renanca, mencegah adanya kesalahan, serta menciptakan kondisi agar karyawan bertangggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
Proses pengawasan dapat dilakukan sebagai berikut:
1)      Mengatur hasil pekerjaan.
2)      Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar yang telah ditentukan.
3)      Mengoreksi pekerjaan yang tidak sesuai perencanaan.

Proses Manajemen

Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang
terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu mereka merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi.

Manajer adalah seorang yang karena pengalaman, pengetahuan dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan.

Ciri-Ciri Manajer Profesional:
  1. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis ; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial.

  1. Pemimpin (Leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan ; bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait.

  1. Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang berkembang sendiri yang memberikan dukungan dan informasi.

Keterampilan Manajemen Yang Dibutuhkan
Berkaitan dengan Informasi:
  1. Pemantau (Monitor)
Sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.

  1. Penyebar (Dissiminator)
Meneruskan informasi yang diterima dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota organisasi.

  1. Juru bicara (Spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil organisasi.

Berkaitan dengan Pengambilan Keputusan:
  1. Wirausaha (Entrepreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikkan” untuk menimbulkan perubahan.

  1. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Bertanggung jawab atas tindakan korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan penting.

  1. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi.

  1. Perunding (Negotiator)
Mewakili organisasi pada perundingan-perundingan utama.

Organisasi

Definisi Organisasi
Menurut Boone dan Katz organisasi adalah:
Suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Dari definisi dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok:
  1. Interaksi manusia
  2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
  3. Struktur organisasi itu sendiri

Pentingnya Mengenal Organisasi
Kita selalu berkaitan dengan organisasi, tim olah raga dan organisasi sosial, kelompok keagaamaan, bahkan kelompok binatang pun ada, seperti lebah, semut, rayap.
Perusahaan kecil, fungsi pengorganisasian sederhana, misal : toko kelontong, manajer pemilik toko mempekerjakan beberapa orang ; melayani pembeli, membersihkan, mengatur barang, serta menjaga toko.

Bentuk-Bentuk Organisasi
  1. Organisasi Lini
Garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dan bawahan.
Ciri-cirinya:
-         Jumlah karyawan sedikit
-         Manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
-         Sarana dan alatnya terbatas
-         Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung
-         Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah top manager

  1. Organisasi Fungsional
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
            Ciri-cirinya:
-         Organisasi kecil
-         Terdapat kelompok kerja staf ahli
-         Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
-         Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
-         Pengawasan ketat

  1. Organisasi Garis dan Staff
Pelimpahan wewenang secara vertikal dari pimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misal : kearsipan, keuangan, personel.
Ciri-cirinya:
-         Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya langsung
-         Karyawan banyak
-         Organisasi besar
-         Ada 2 kelompok kerja organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi :
- Personel Lini
- Personel Staff

  1. Organisasi Fungsional dan Garis
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri-cirinya:
-         Tidak tampak pembedaan tugas pokok dan bantuan
-         Spesialisasi praktis pada pejabat fungsional
-         Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon

  1. Organisasi Matrik
Disebut juga sebagai Organisasi Manajemen Proyek yaitu penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang punya ketrampilan di masing masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan proyek yang harus diselesaikan.

  1. Organisasi Komite
Tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh kelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan plurastic manajemen.
            Terdiri dari:
-         Executive Committe (Pimpinan Komite)
Anggotanya mempunyai wewenang lini
-         Staff Committe
Orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Prinsip-prinsip organisasi :
  • Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
  • Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
  • Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
  • Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
  • Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
  • Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
  • Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin  cepat tercapai.

Sumber:
- Buku LKS Dimensi Ekonomi untuk SMA/MA Penerbit Swadaya Murni